Pages

Subscribe:

Labels

Monday 28 October 2013

Modul kelas XI TKJ : Menginstallasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1       Prasyarat
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah :
1.1.1.      Siswa telah mamapu melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis local (LAN) dengan baik.
1.1.2.      Siswa telah mampu melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis text (Linux Debian)

1.1.3.      Siswa telah mampu mengoperasikan perintah-perintah dasar dalam linux debian.

1.2       Tujuan Pembelajaran
1.2.1        Peserta diklat mampu menjelaskan tentang pengertian WAN dan karakteristiknya.
1.2.2        Peserta diklat mampu menjelaskan perangkat-perangkat yang digunakan dalam Jaringan WAN.
1.2.3        Peserta diklat dapat melaksanakan penginstalan jaringan Berbasis Luas (WAN) sesuai dengan prosedur.










BAB 2
KEGIATAN BELAJAR

2.1       Kegiatan Belajar 1 : Pengenalan Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2.1.1   Pengertian Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data yang menghubungkan user-user yang ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. Layanan WAN terfokus beroperasi pada layer Physical dan Data Link pada model OSI layer. Jaringan WAN biasanya selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi seperti perusahaan layanan telepon.
Lembaga-lembaga yang menanganai standarisasi jaringan WAN diantaranya :
a.       International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T)
b.      Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT)
c.       International Prganization for Standardization (ISO)
d.      International Engineering sTask Force (IETF)
e.       Electronics Industries Association (EIA)

2.1.2   Isitilah-Istilah Dalam Jaringan WAN
Untuk memahami jaringan WAN lebih lanjut, ada beberapa istilah yang harus dipahami dalam jaringan WAN yaitu :
a.       CPE (Customer Premises Equipment), adalah perlengkapan millik pelangngan, yaitu perlengkapan / peralatan yang dimiliki oleh pelanggan dan berada di lokasi pelanggan.
b.      Demarcation Point, (titik demarkasi) yaitu titik di mana tanggung jawab service provider berakhir dan CPE dimulai, yang biasanya berupa sebuah jack yang memiliki sebuah konektor female RJ-45, dan biasanya juga berupa perangkat CSU/DSU (Channel Service Unit/Data Service Unit) berupa modem dan sejenisnya.
c.       Local Loop, ialah jalur yang menggubungkan Demarcation Point dengan switching office terdekat, yang disebut central office
d.      Central Office, ialah titik yang menghubungkan pelanggan dengan jaringan switching dari service provider.
e.       CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit) adalah alat dalam WAN yang digunakan untuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa yang dimengerti oleh switch di provider. CSU/DSU biasanya sebuah alat yang terhubung ke sebuah jack RJ-45 yang disebut sebagai titik demarkasi. Biasanya berupa modem
f.       DTE (Data Terminal Equipment) adalah semua alat yang berlokasi disisi user dari sebuah interface user-network yang bertindak sebagai sebuah destinasi, sumber atau keduanya. DTE meliputi alat-alat seperti multiplexer, router, penerjemah protocol, dan komputer. Koneksi ke sebuah network remote dilakukan melalui DCE (Data communication equipment) seperti modem.
g.      DCE (Data communication equipment) adalah mekanisme dan link dari sebuah network komunikasi yang menyusun bagian network dari interface user ke network seperti modem.
Ide dibalik WAN adalah mampu menghubungkan dua buah network DTE melalui sebuah network DCE. Network DCE termasuk CSU/DSU, melalui pengkabelan dan switch disisi provider dan kemudian diteruskan ke CSU/DSU yang lain. Perhatikan gambar diagram jaringan WAN berikut ini.     







 




















Gambar 2.1 Diagram jaringan WAN

2.1.3   Jenis-Jenis Koneksi Jaringan WAN
Jenis-jenis koneksi dalam WAN berbeda dengan jenis konoksi dalam LAN, jika dalam LAN kita mengenal 2 jenis koneksi jaringan yaitu client-server dan peer to peer, maka jenis-jensi koneksi dalam WAN adalah sebagai berikut :
a.       Leased Line disebut juga point-to-point atau dedicated connections (koneksi yang disediakan khusus untuk pelanggan dimana bandwithnya khusus untuk pelanggan itu saja). Sebuah Leassed Line adalah sebuah jalur komunikasi WAN dari CPE yang telah ditetapkan sebelumnya oleh service provider melalui switch DCE menuju CPE di lokasi remote yang memungkinkan jaringan-jaringan DTE berkomunikasi setiap saat dengan tanpa melalui prosedur setup terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi data.
Jenis koneksi ini memberikan koneksi secara terus menerus setiap saat dan dapat digunakan kapanpun, tentunya dengan biaya yang lebih mahal.
b.      Circuit Switching adalah sebuah jalur komunikasi yang digunakan dengan network dial up seperti PPP dan ISDN yang harus melakukan set up pada koneksi terlebih dahulu sebelum melewatkan data, sama seperti melakukan panggilan telepon.
Jenis koneksi ini memiliki kemampuan untuk memberikan koneksi secara terus menerus, namun hanya untuk sementara waktu saja atau selama Anda ingin melakukan komunikasi saja. Tentunya hal ini akan menghemat biaya.
c.       Packet Swicthing adalah sebuah jalur komunikasi yang berdasarkan pada transmisi data dalam paket-paket yang memungkinkan data dari berbagai alat pada network untuk berbagi kanal komunikasi yang sama secara serentak. Keuntungannya kita dapat berbagi bandwith dengan sesame pengguna untuk menghemat biaya. Packet Switching dapat dianggap sebagai sebuah leased line tetapi dengan harga circuit switching. Kekurangannya adalah Packet Swicthing hanya berjalan dengan baik jika transfer data tidak bersifat kontinu atau hanya diperlukan sewaktu-waktu.

2.1.4   Protokol-Protokol Jaringan WAN
Protokol-protokol dalam WAN merupakan protocol dalam teknologi WAN yang bekerja pada layer physical dan data link pada model OSI 7 layer, diantaranya :
a.       HDLC (High level data link control) dikembangkan oleh Synchrounous data link control (SDLC) yang diciptakan oleh IBM sebagai sebuah protocol koneksi di layer data link (dalam OSI 7 layer). Header HDLC tidak membawa identifikasi jenis protocol yang dibawa dalam enkapsulasi HDLC. Karena itu setiap vendor yang menggunakan HDLC memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan identifikasi protocol layer network yang berarti setiap HDLC yang dimiliki sebuah vendor bersifat proprietary (artinya hanya dapat dipakai untuk perelengkapan buatan mereka sendiri)
b.      PPP (Point-to-point) adalah protocol standart industry, karena semua versi multiprotocol HDLC bersifat proprietary, maka PPP dapat digunakan untuk menciptakan koneksi point-to-point antara perlengkapan dari vendor-vendor yang berbeda. PPP mengizinkan autentikasi dan koneksi multilink dan dapat berjalan melalui link yang asynchrounous dan synchrounous. PPP merupakan protocol paling umum digunakan untuk akses internet dial up.
c.       Frame Relay adalah sebuah protocol enkapsulasi layer data link dengan usaha terbaik dan akses yang dibagi (shared access) dan merupakan sebuah standart industry yang melayani beberapa rangkaian virtual dan protocol diantara mekanisme yang berhubungan. Diciptakan sebagai pengganti dari protocol X.25
d.      ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah sekumpulan layanan digital yang memindahkan suara dan data melalui sambungan telephone yang ada. ISDN lebih cepat daripada sambungan dial up.
e.       LAPB (Link Access Procedure, Balanced) adalah sebuah protocol connection oriented pada layer data link untuk digunakan pada protocol X.25
f.       ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah protocol yang diciptakan untuk lalu lintas data yang sensitive terhadap waktu, menyediakan transmisi suara, video dan data secara serentak. ATM menggunakan cell yang panjangnya 53 byte.



2.1.5   Karakteristik Jaringan Berbasis Luas (WAN) 
Sebuah jaringan berbasis luas (WAN) mempunyai beberapa karakteristik penting yang membedakannya dengan LAN. Adapun Karakteristik penting tersebut antara lain :
a.    Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas bahkan seluruh dunia (internet)
b.    Menggunakan jalur layanan umum, misalnya perusahaan telekomunikasi. PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Excelcomindo dan lain-lain untuk membentuk jaringan di dalan area geografik tersebut.
c.    Didesain untuk bekerja selama 24 jam secara terus menerus.

2.1.6   Perbandingan antara Jaringan Berbasis Luas (WAN) dengan Jaringan LAN.
Secara garis besar perbandingan antara LAN dan WAN dapat dilihat pada tabel berikut ini.  
NO
ASPEK
LAN
WAN
1
Jangkuan
Lokal / Sempit
Lebih Luas
2
Bandwith
Lebih Besar
Lebih Kecil
3
Insfrastruktur
Dimiliki sendiri
Sewa dari provider
4
Teknologi
Ethernet, 
PPP, HDLC, Frame Relay,ISDN, ATM
5
Jenis Koneksi
Client Server, Peer to Peer
Leassed Line, Circuit Switching, Packet Swicthing
6
Layanan
Sewaktu-waktu
Terus menerus 24 jam

Tabel 2.1 Perbandingan LAN dan WAN








2.2       Kegiatan Belajar 2 : Pengenalan Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2.2.1   Pengenalan Modem
a.      Pengertian Modem
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Jadi Modem adalah perangkat yang dapat merubah sinyal informasi digital menjadi sinyal analog agar dapat dikirimkan melalui media komunikasi seperti kabel telepon atau sinyal komunikasi selular (Handphone).
Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan demodulasi sinyal.  Sinyal digital ditumpangkan ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan.  Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi. Pada istilah jaringan WAN modem disebut perangkat CSU/DSU

b.      Jenis-Jenis Modem
Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu :
1.       Modem internal, yaitu modem yang terpasang langsung pada computer pada slot expansi berupa slot AMR dan PCI (untuk PC Desktop), dan slot PCMCIA (untuk Laptop)
2.       Modem Eksternal, yaitu modem tambahan yang terpasang diluar computer, biasanya terhubung melalui port USB (seperti modem GSM), atau Port RJ-45 (seperti modem ADSL).



Jenis-jenis modem berdasarkan media koneksinya, yaitu :
1.       Modem ISDN, yaitu jenis modem yang menggunakan layanan ISDN (Integrated Services Digital Network).
 








Gambar 2.2 Modem ISDN Athera NT1 2000
2.       Modem GSM, yaitu modem yang menggunakan frekuensi GSM 900 Mhz. Biasanya menggunakan port USB untuk terkoneksi dengan komputer
 












Gambar 2.3 Modem GSM
3.       Modem Analog, yaitu modem yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Biasanya modem ini terpasang langsung pada motherboard pada laptop atau dipasanga melalui slot PCI / AMR pada komputer desktop. Jenis layanan yang cukup terkenal adalan telkomnet instan
Gambar 2.4 Modem analog
4.       Modem ADSL, yaitu modem yang menggunakan layanan ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara berbarengan. seperti layanan Telkom Speedy.
 








Gambar2.5 Modem ADSL
5.       Modem kabel yaitu modem yang menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV Kabel.
6.       Modem CDMA yaitu modem yang menggunakan frekuensi CDMA 800 MHz atau CDMA 1x. Dan yang terbaru menggunakan frekuensi EVDO Rev-A (setara dengan 3G) dan teknologi CDMA terbaru adalah EVDO Rev-B.

2.2.2   Pengenalan Router
a.      Pengertian Router
Router adalah perangkat jaringan yang menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lainnya. Disamping itu router juga dapat menentukan jalur yang paling efektif untuk dilewati sebuah paket dalam suatu jaringan. Router mengatur jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas.
Router memiliki fungsi utama yaitu sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk selanjutnya meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch adalah switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Dalam hal ini router berfungsi sebagai penghubung antara Jaringan Lokal (LAN) dengan Jaringan berbasis luas (WAN).

b.      Jenis-jenis Router
Secara fisik router terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1.      Router Hardware, adalah hardware yang memiliki kemampuan menjalankan fungsi router, contohnya router buatan pabrik seperti cisco, Routerboard, D-Link, TP-Link, Dll.
2.      Router PC, yaitu PC dengan system operasi yang memiliki kemampuan menjalankan fungsi router. Contoh system operasi yang dapat digunakan adalah semua jenis sistem operasi server seperti Windows Server, Linux Server, Mikrotik,  Dll.
3.      Router Aplikasi, yaitu aplikasi yang dapat diinstall pada system operasi sehingga system operasi tersebut akan memiliki kemampuan menjalankan fungsi router, contoh aplikasinya adalah WinRoute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.

c.       Cara Kerja Router
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

2.3   Kegiatan Belajar 3 : Installasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2.3.1   Topologi Jaringan (Gambar Topologi dan Rancangan IP Address)
Untuk memudahkan memahami pengertian WAN dan LAN maka dapat disimpulkan WAN adalah jaringan internet dan LAN adalah jaringan lokal yang kita bangun. Sehingga menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN) dapat diartikan dengan bagaimana menginstalasi sebuah jaringan LAN agar dapat terhubung dengan jaringan WAN (Internet).
Untuk mendapatkan koneksi ke jaringan internet maka kita harus terdaftar pada salah satu perusahaan penyedia jasa layanan Internet (ISP, Internet Service Provider) kemudian kita akan menggunakan perangkat CSU/DSU yang sesuai dengan ISP tersebut.



Contoh perusahan ISP Nasional diataranya :
NO
ISP
PRODUK
PERANGKAT CSU/DSU
1
Telkom
Telkom Speedy, Telkom Flexy, Telkom Astinet dll
Modem ADSL, Modem CDMA
2
Indosat IM3
IM3 Broom
Modem GSM
3
XL
XL Internet
Modem GSM
4
Telkomsel
Telkomsel Flash
Modem GSM
5
Lintas Arta
Dedicated Connection
Menyesuaikan
6
Indosat M2
Dedicated Connection
Menyesuaikan

Tabel 2.2 Contoh ISP Nasional
Untuk perusahaan ISP lokal lampung seperti NusaNet, Prima Net, ChipNet dll. Topologi jaringan yang akan kita praktekkan dapat digambarkan sebagai berikut
 

 












Gambar 2.6 Contoh Topologi jaringan WAN
Keterangan :
a.       IP Address untuk PC A, PC B, PC C serta Node D pada interface router hak seorang administrator untuk menentukannya, biasanya menyesuaikan dengan jumlah host yang dibutuhkan.
b.      IP Address untuk Node E pada interface router harus mengikuti yang diberikan ISP karena titik tersebut menjadi Dermacation Point dari ISP yang bersangkutan.
c.       Contoh ini menggunakan jenis koneksi WAN leased line (dedicated connection)
d.      Contoh perancangan IP Address sebagai berikut (misalnya seorang administrator memiliki 20 host)
Node E / Interface pada router
IP address       : 172.16.16.17/28
Gateway          : 172.16.16.30/28
DNS                : 192.168.202.30
Sesuai ISP
Node D / Interface pada router
IP address       : 192.168.10.1/27
Gateway          : -
DNS                : 192.168.202.30
Sesuai kebutuhan host

PC A / LAN pada client A
IP address       : 192.168.10.2/27
Gateway          : 192.168.10.1/27
DNS                : 192.168.202.30

PC B / LAN pada client B
IP address       : 192.168.10.3/27
Gateway          : 192.168.10.1/27
DNS                : 192.168.202.30

PC A / LAN pada client C
IP address       : 192.168.10.4/27
Gateway          : 192.168.10.1/27
DNS                : 192.168.202.30


(selengkapnya lihat materi subnetting)
  
2.3.2   Installasi Router Menggunakan Routerboard Mikrotik
Pada praktek ini akan menggunakan Routerboard Mikrotik RB750 dengan spesifikasi memiliki 5 buah port ethernet 10/100, dengan prosesor Atheros 400MHz.  dan sudah termasuk dengan lisensi level 4 dan adaptor 12V.



 








Gambar2.7 Routerboard mikrotik RB750

Secara garis besar tahapan-tahapan dalam mengerjakan praktek ini adalah sebagai berikut :
a.         Siapkan topologi / gambar jaringan yang akan dibangun dan rancangan IP Address yang akan digunakan.
b.        Siapkan dan susun peralatan sesuai dengan topologi / gambar yang akan dibangun.
c.         Pastikan semua perangkat sudah berjalan dengan baik (on) termasuk sistem operasi dan driver. Terutama driver LAN Card pada PC
d.        Konfigurasi IP Address pada masing-masing node sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan
e.         Tes ping dari masing-masing node dan pastikan sudah terhubung dengan baik
f.         Konfigurasi Netwotk Address Translation (NAT) pada router agar router mampu membungkus packet data dari LAN agar dapat dikirim melalui WAN.
Pastikan tahap a b c sudah dikerjakan dengan benar kemudian ikuti langkah-langkah berikut untuk tahap berikutnya (d e f).



Konfigurasi IP Address pada router board mikrotik
a.         Konfigurasi ini dilakukan melalui PC Klien (OS Windows) dan menggunakan program Winbox
b.        Jalankan program winbox, klik icon    agar program winbox melakukan searching router mikrotik.
 











Gambar 2.8 Tampilan memulai winbox
c.         Kemudian klik pada Alamat MAC Address dari Router tersebut (untuk melakukan seleksi) kemudian ketik username admin, password dikosongkan kemudian klik Connect
 











Gambar 2.9 Tampilan aplikasi Winbox
Konfigurasi ini adalah konfigurasi default. Untuk kembali pada konfigurasi ini dapat dilakukan dengan menekan tombol reset.
d.      Maka akan tampil halaman konfigurasi mikrotik sebagai berikut
 













Gambar2.10  Tampilan utama halaman konfigurasi winbox

e.         Sebelum melakukan konfigurasi IP Address, terlebih dahulu harus diketahui interface mana saja yang kita gunakan sesuai topologi yang kita bangun. Dalam hal ini interface untuk koneksi ke WAN menggunakan either1 (Node E) sedangkan interface untuk koneksi ke LAN menggunakan either2 (Node D). (Dalam mikrotik NIC dikenal dengan nama either) kemudian diberi nomor urut mulai dari 1 sampai sejumlah port yang dimiliki.






f.         Untuk melakukan konfigurasi IP Address pada either1 (Node E), klik menu IP kemudian klik Addresses, kemudian klik ikon
 













Gambar 2.11 Tampilan konfigurasi IP Address Mikrotik
g.        Kemudian masukkan Alamat IP Address 172.16.16.17/28, pastikan Interface benar dan klik Apply, maka kolol network akan terisi secara otomatis, kemudian klik OK.
h.        Lakukan langkah yang sama (f, g) untuk melakukan konfigurasi IP Address pada either2 (Node D), sehingga hasilnya sebagai berikut.
 








Gambar 2.12 Hasil konfigurasi IP Address di Mikrotik


i.          Kemudian Konfigurasi IP Address pada komputer klien (PC Klien A) (OS Windows 7 / Menyesuaikan)











Gambar 2.13 Tampilan konfigurasi IP Address Windows 7

j.          Lakukan langkah yang sama untuk klien yang lain. Kemudian lakukan pengujian dengan perintah ping dari klien ke router dan sebaliknya dan pastikan hasilnya berjalan dengan baik.
Dari klien ke router








Gambar 2.14 Hasil ping dari klien ke router


Dari router ke klien (Klik menu Tools kemudian klik Ping)











Gambar 2.15 Ping dari router ke klien

Dari router ke Gateway (172.16.16.30)










Gambar 2.16 Ping dari router ke gateway




Konfigurasi Gateway dan DNS pada router
a.         Untuk konfigurasi gateway pada router mikrotik klik menu IP kemudian pilih Routes, kemudian klik icon          untuk add.









Gambar 2.17 Konfigurasi gateway pada mikrotik

b.        Kemudian isikan Dst. Address 0.0.0.0/0 dan Gateway 172.16.16.30 kemudian klik Apply dan OK.
c.         Untuk konfigurasi DNS klik menu IP kemudian pilih DNS, kemudian klik Setting.
 











Gambar 2.18 Konfigurasi DNS pada mikrotik

d.        Kemudian masukkan alamat DNS 192.168.202.23 kemudian klik Apply kemudian OK
e.         Untuk mengujinya bisa kita gunakan perintah ping ke sebuah alamat internet misalnya google.com










Gambar 2.19 Ping dari router ke google.com

Dengan demikian maka router sudah terkoneksi dengan jaringan internet (WAN).
Untuk konfigurasi gateway dan DNS pada klien sudah bersamaan dengan konfigurasi IP Address

Konfigurasi NAT (Network Address Translation) pada router
Konfigurasi ini bertujuan agar packet yang menuju WAN (internet) dari network LAN dapat dikirim ke network WAN (Internet). Misalkan PC Klien A (Alamat IP 192.168.10.2) melakukan permintaan ke google.com (WAN / Internet) maka ketika sampai pada router IP Asal (192.168.10.2) akan di translate menjadi IP either1 (172.16.16.17 / yang sudah bisa mengirim permintaan ke WAN/Internet) sehingga google.com mengetahuinya adalah permintaan dari IP 172.16.16.17 bukan permintaan dari 192.168.10.2. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a.         Klik menu IP kemudian pilih firewall kemudian klik tab menu NAT, kemudian klik ikon         untuk menambahkan.
 













Gambar 2.20 Konfigurasi NAT pada mikrotik
b.        Pada tab menu general, pada kolom chain pilih srcnat, pada kolom Out. Interface pilih either1 (yaitu interface yang digunakan untuk koneksi ke WAN/internet. Kemudian klik tab menu Action.
 









Gambar 2.21 Konfigurasi NAT pada mikrotik

c.         Pada kolom Action pilih Masquerade kemudian klik Apply kemudian OK.
d.        Untuk mengujinya, dapat dilakukan perintah ping ke alamat internet / WAN dari klien ataupun tes dengan browsing.
Ping ke google.com dari klien








Gambar 2.22 Ping dari klien ke google.com

Tes browsing ke yahoo.com
 











Gambar 2.23 Tes dengan browsing

Sampai disini berarti kita telah berhasil menghubungkan jaringan lokal (LAN) ke jaringan WAN (internet).


2.3.3   Installasi Router Menggunakan Linux Debian
Sebelum melakukan instalasi router dengan router PC menggunakan OS linux debian, pastikan OS linux debian sudah terisntall dengan benar dan terdapat minimal 2 buah NIC / LAN Card (1 untuk interface koneksi ke WAN dan 1 untuk interface koneksi ke LAN) dan untuk melakukan konfigurasi pastikan login sebagai root.
Secara garis besar tahapannya sama dengan instalasi menggunakan routerboard mikrotik.
Konfigurasi IP Address pada linux debian
a.         Sebelum melakukan konfigurasi IP Address, pastikan 2 buah LAN Card sudah terpasang dan dikenali oleh system dengan baik. Ketik perintah #ifconfig –a untuk melihatnya
 







Gambar 2.24 Menampilkan 2 interface di linux
b.        Pastikan 2 buah NIC / LAN Card telah terdeteksi dengan baik, dalam hal ini adalah eth0 dan eth1. Kita juga harus mengalokasikan eth mana yang akan kita gunakan untuk koneksi WAN dan eth mana yang akan kita gunakan untuk koneksi LAN. Dalam hal ini kita alokasikan eth0 untuk interface koneksi ke WAN (Node E) dan eth1 untuk untuk koneksi ke LAN (Node D). Dalam linux NIC dikenali dengan nama eth kemudian diikuti angka dimulai dari 0 sampai sejmlah NIC yang dimiliki.
c.         Untuk melakukan konfigurasi IP Address, buka file interfaces dengan perintah #pico /etc/network/interfaces kemudian tambahkan script sebagai berikut











Gambar 2.25 Script konfigurasi IP Address di Linux
Penjelasan Script
auto eth0                           :  Menentukan interface / NIC agar aktif secara otomatis ketika booting
iface eth0                         :  Menentukan interface / NIC yang akan dikonfigurasi
inet static                       :  Menentukan metode konfigurasi interface / NIC. Ada 2 yaitu static (dituliskan secara manual) dan dhcp (otomatis melalui server DHCP)
address 172.16.16.17   :  Menentukan IP Address / alamat host
netmask 255.255.255.240  :  Menentukan netmask
gateway 172.16.16.30        :  Menentukan alamat default gateway
d.        Untuk keluar dan menyimpan file konfigurasi tersebut ketik Ctrl + X kemudian tekan Y dan tekan Enter.
e.         Kemudian restart service network dengan mengetikkan perintah #/etc/init.d/networking restart dan pastikan tidak menemui tampilan error






Gambar 2.26 Tampilan restart service networking
f.         Kemudian ketik perintah #ifconfig untuk melihat konfigurasi yang kita masukkan









Gambar 2.27 Tampilan hasil konfigurasi IP Address
k.        Kemudian Konfigurasi IP Address pada komputer klien (PC Klien A) (OS Windows 7 / Menyesuaikan)











Gambar 2.28 Konfihurasi IP Address Windows 7
l.          Lakukan langkah yang sama untuk klien yang lain. Kemudian lakukan pengujian dengan perintah ping dari klien ke router dan sebaliknya dan pastikan hasilnya berjalan dengan baik.
Dari klien ke router








Gambar 2.29 Ping dari klien ke router PC

Dari router ke klien





Gambar 2.30. Ping dar router pc ke klien

Dari router ke Gateway (172.16.16.30)




Gambar 2.31 Ping dari router pc ke gateway
g.        Selanjutnya konfgurasi DNS pada router dengan membuka file resolv.conf dengan perintah #pico /etc/resolv.conf kemudian ketik script berikut dan jangan lupa simpan file tersebut.


Gambar 2.32 Script konfigurasi DNS di linux
Penjelasan script
nameserver 192.168.202.23    :    Menentukan DNS yang digunakan
h.        Kemudian uji dengan ping ke salah satu alamat di internet, misalnya facebook.com





Gambar 2.33 Ping dari ruter PC ke internet
Dengan demikian maka router sudah terhubung ke jaringan internet (WAN)
i.          Kemudian aktifkan fungsi forward, agar router dapat melewatkan packet dari eth1 (LAN) ke eth0 (WAN) atau sebaliknya, dengan membuka file sysctl.conf dengan perintah #pico /etc/sysctl.conf. Perintah ini diperlukan karena memang PC secara default tidak menjalankan fungsi router, berbeda dengan router hardware yang memang sudah didesain sebagai router sehingga secara otomatis fungsi forward sudah diaktifkan















Gambar 2.34 Mengaktifkan fungsi router pada PC
j.          Untuk mengaktifkan fungsi forward, hilangkan tanda # (pagar) pada baris script net.ipv4.ip_forward=1 kemudian simpan file tersebut.
k.        Terakhir kita setting NAT (Network Address Translation) dengan mengetikkan perintah berikut #iptables –t nat –A POSTROUTING –o eth0 –j MASQUERADE pada console linux.




Gambar 2.35 Script konfigurasi NAT pada linux








l.          Agar perintah tersebut tidak hilang saat komputer dimatikan, maka ketikkan script tersebut pada file rc.local, buka file rc.local dengan perintah #pico /etc/rc.local




 







Gambar 2.36 Memasukkan perintah iptables pada rc.local
Penjelasan script
iptables –t nat –F
Untuk membersihkan perintah iptables yang sudah dimasukkan, tujuaanya agar tidak terjadi penumupukan perintah yang sama ketika dijalankan saat booting
iptables –t nat –A POSTROUTING
Untuk menentukan letak perintah iptables pada tabel nat dan kolom postrouting
-o eth0
Menentukan interface yang digunakan untuk output (keluar) menuju jaringan WAN / Internet
-j MASQUERADE
Menentukan action dari packet yang keluar tersebut, yaitu masquerade
m.      Kemudian restart PC Router dengan perintah reboot untuk mengaktifkan semua konfigurasi yang telah dimasukkan, terutama ip forward yang tidak akan berfungsi sebelum komputer di restart. Ketik perintah #reboot dan amati proses booting serta pastikan tidak ada tampilan error.
n.      Untuk mengujinya, dapat dilakukan perintah ping ke alamat internet / WAN dari klien ataupun tes dengan browsing.
Ping ke yahoo.com dari klien








Gambar 2.37 Ping dari klien ke yahoo.com
Tes browsing ke facebook.com
Gambar 2.38  Tes dengan browsing

Sampai disini berarti kita telah berhasil menghubungkan jaringan lokal (LAN) ke jaringan WAN (internet).
2.4   Rangkuman
Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data yang menghubungkan user-user yang ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. Secara mudah dapat diartikan jaringan WAN adalah jaringan dunia / internet. Jadi dapat disimpulkan pada modul ini adalah bagaimana mengkonfigurasi sebuah jaringan local (LAN) agar dapat terkoneksi dengan jaringan WAN (Internet)
Perbandingan jaringan WAN dan LAN dapat dilihat pada tabel berikut ini
NO
ASPEK
LAN
WAN
1
Jangkuan
Lokal / Sempit
Lebih Luas
2
Bandwith
Lebih Besar
Lebih Kecil
3
Insfrastruktur
Dimiliki sendiri
Sewa dari provider
4
Teknologi
Ethernet, 
PPP, HDLC, Frame Relay,ISDN, ATM
5
Jenis Koneksi
Client Server, Peer to Peer
Leassed Line, Circuit Switching, Packet Swicthing
6
Layanan
Sewaktu-waktu
Terus menerus 24 jam

Tabel 2.3 Perbandingan LAN dan WAN
Untuk menghubungkan jaringan LAN ke jaringan WAN diperlukan sebuah perangkat modem dan router, untuk modem konfigurasinya menjadi tanggung jawab dari ISP yang bersangkutan dan setiap modem memiliki karakteristik yang berbeda tergantung merk dan type serta jenisnya.
Dalam modul ini yang kita praktekkan adalah pada konfigurasi rouer yang menggunakan 2 jenis router yakni router hardware / dedicated (routerboard mikrotik RB750) dan router yang dibuat mengguanakan PC dengan sistem operasi linux debian lenny




BAB 3
EVALUASI

3.1.     Tes Teori
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !
1.      Jelaskan pengertian jaringan berbasis luas (WAN) !
2.      Jelaskan istilah-istilah dalam jaringan WAN berikut !
a.       CPE
b.      DTE
c.       Dermacation Point
3.      Jelaskan pengertian jenis koneksi circuit switching dalam jaringan WAN !
4.      Sebutkan 3 protkol jaringan WAN !
5.      Sebutkan 2 jaringan WAN serta jelaskan fungsinya !

3.2.     Tes Praktek
Kerjakan tugas berikut ini !
Buatlah sebuah jaringan LAN dan koneksikan jaringan LAN tersebut dengan jaringan WAN (internet) dengan menggunaka router (PC/Hardware). Gunakan job sheet yang disediakan sebagai panduan dalam mengerjakan praktek ini !









BAB 4
PENUTUP

Demikian modul pemelajaran mengistalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN). Materi yang telah dibahas dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi siswa. Diharapkan siswa memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik mengistalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN) yang lebih jauh terutama dengan beragamnya jenis router dan modem yang ada serta layanan dari ISP yang semakin beraneka ragam, yang mana masing-masing vendor dan ISP memiliki karakteristik masing-masing dalam memproduksi produknya.  Sehingga pada akhirnya siswa dapat melakukan tindakan pengisolasian permasalahan yang terjadi pada jaringan lokal atau berbasis luas (WAN).

Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan evaluasi maka berdasarkan kriteria penilaian, siswa dapat dinyatakan lulus/tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta kedudukan modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.










DAFTAR PUSTAKA



5 komentar:

Unknown said...

kok gambarnya gak ada

Fadhony said...

Iya nie,..
Gambarnya kok tidak keluar?,...

Tolong diupload dong gambarnya...

Unknown said...

gambarnya ngga ada ya?

Unknown said...

kalok naruh postinagn itu dilengkapin dong.
jangan setengah setengah dong.

Anonymous said...

GAMBARNYA GAADA BOSSS !